Syurgaku!

 




Di mataku, wanita paling tabah itu adalah IBU!

Engkaulah wanita yang tidak pernah dan tidak akan kalah dengan semua keadaan hidup.

Ibu...engkau bagaikan malaikatku...

Sewaktu kecil, betapa telitinya engkau menjagaku. Tidak akan engkau biarkan seekor nyamuk pun menggigit kulit halusku. Di saat aku sakit, engkau rela tidak tidur untuk menjagaku. Sentuhanmu, belaianmu membuatku rapuh tidak berdaya. Ia...bagaikan terusap oleh hembusan angin di kala senja.


Tapi, apa yang dapat kuberikan padamu saat ini, ibu? Tidak ada! Aku hanya menyusahkanmu. Membuatmu sedih dengan kata - kata dan perbuatan yang terkadang menyakitkan hati kecilmu. Aku hanya membuatmu gelisah dan resah ketika aku lupa waktu pulang kerana kesibukanku sebagai mahasiswa. Terkadang aku tertanya...

Apakah Allah akan memaafkanku, dengan apa yang telah aku lakukan padamu Ibu?


Dengan selembar nukilan ini, aku memohon maaf padamu, Ibu. Aku tahu, maafku tidak bererti apa - apa kerana di lubuk hatimu, engkau selalu menutup kesalahanku yang begitu banyak ini dengan dinding cintamu yang begitu tinggi.

Ya...aku belum mampu membahagiakanmu saat ini, Ibu...

Namun, di setiap sujudku, namamu selalu kuseru. Jikalau waktu dunia tidak berkehendak untuk kita selalu bersama, tapi aku yakin...

Di akhirat nanti kita akan saling berpelukan sambil menikmati indahnya syurga akhirat...

Aaminn Aaminn Ya Rabbal Alamin.

Comments

Popular posts from this blog

Penjara Pudu - Masihkah Kau Ingat Lagi?

Sasterawan Negara: Pejuang Karya Sastera

JIHAD SAATERA 'Sajak Tonggak Kesenian Dunia Sastera'